Skip to content

Mari kita bantu antara sesama untuk hidup sebagai umat Paska

Merayakan Paska bererti kita terus mengingini cara hidup yang dikuasai dan didorong oleh kehadiran Tuhan Yesus Kristus yang telah Bangkit, Dia yang terlibat dalam dan memperdulikan hal-ehwal peribadi kita, keluarga dan masyarakat kita. Kita yakin Yesus yang kita Imani adalah Yesus yang “tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” (Ibrani 13:8).

Kata-kata mesej Paska Uskup Cornelius Piong ini yang disiarkan pada 9 Apr bertindak sebagai pelita dalam ribut bagi semua umat Tuhan yang sedang menderita menghadapi pandemik COVID-19 yang menyebabkan seluruh negara berada dalam kawalan pergerakan. 

Menerusi pemberian media sosial dan internet, Gereja terus menyampaikan kata-kata Pengharapan kepada umatnya bahawa kita adalah umat Paska, yang merayakan Yesus, Tuhan kita yang telah bangkit dari kematian dan kini tinggal bersama kita sampai kepada akhir zaman (Matius 28:20). Mesej Yesus yang telah bangkit kepada para wanita yang menemuiNya, adalah mesej yang sama kepada kita pada hari ini – “Jangan takut”.

“Pada musim Prapaska ini, kita telah menemukan dan mengalami ketakutan akibat virus COVID-19, terkesan secara mendalam oleh keadaan politik di dalam negara kita, dan dilanda oleh jenayah-jenayah yang ada kaitan dengan dadah dan pornografi yang kian berleluasa di kalangan umat kita dan masyarakat,” ratap uskup Keningau.

Namun Uskup Piong menggariskan Prapaska turut membawa kita “bertemu dengan Yesus menerusi doa, puasa dan amal, kesemua ini memimpin kita untuk hidup dalam sukacitaNya.”

Tambahnya, Tuhan Yesus yang ada bersama dengan kita, mengambil berat tentang kehidupan kita. Sejak permulaan Prapaska, ditandai oleh pengenaan abu, yang mengungkapkan hasrat kita untuk bertobat dan mengakui hanya di dalam relasi kasih dengan Tuhan, kita dapat hidup dalam harmoni bersama Dia, antara diri kita dengan CiptaanNya. 

Uskup mengakui tuntutan Yesus akan perjalanan iman kita untuk mengikutiNya bukan dengan cara mementingkan diri, mengangkat salib-salib kita setiap hari dan mengikutiNya” (Lukas 9:23) bukanlah sesuatu yang mudah. “Banyak masa, kerana sikap egois, kita mengabaikan tanggungjawab kita kepada Tuhan, antara satu sama lain dan kepada Ciptaan Tuhan,” kata Uskup Piong.

“Kita bersyukur kepada Tuhan kerana melalui musim Prapaska, SabdaNya dan sakramen-sakramen, Tuhan telah membantu dan mengingatkan kita akan komitmen kita sebagai anak-anakNya. Paska adalah satu peluang untuk kita memperbaharui dan mewujudkan kesatuan dan kesetiaan kita kepada Yesus di dalam kesemua panggilan dan pelayanan kita.

“Kesatuan kita dengan Yesus membolehkan kita memupuk semangat kesatuan di dalam keluarga, komuniti dan masyarakat kita. Kesetiaan kita kepada kehendak Yesus akan melindungi kita dari penipuan si jahat. Sabda Tuhan yang kita dengar dan renungkan setiap hari akan membantu kita hidup dalam terang Tuhan (Yohanes 8:12), khususnya menghidupi hari-hari sukar semasa kawalan pergerakan COVID-19 yang menghendaki kita ‘tinggal diam di rumah’, renung uskup.

Pesan Paskanya mengajak kita merenung tentang pandemik COVID-19 yang membawa satu kesedaran bahawa sukacita kita tidak dapat dipisahkan daripada kesatuan dan kasih kita terhadap Tuhan, sesama dan alam ciptaanNya. Bahawa ia membantu kita menghargai Kehadiran Yesus dalam hidup harian kita, sama seperti Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) itu menyebabkan kita menghargai dan memahami kepentingan orang lain di dalam hidup kita, terutamanya keluarga dan alam ciptaan Tuhan.

Uskup Piong mengakhiri dengan nota harapan menyeru umat Tuhan untuk senantiasa hidup “sehati dan sejiwa” (Kisah para Rasul 4:32), dengan penuh keyakinan dan tekun mengikuti ajaran Yesus walaupun ada gangguan. Tegas uskup, “Keyakinan kita pada Kristus yang hidup mendorong dan membolehkan kita hidup sebagai satu komuniti yang senantiasa meletakkan Tuhan di tempat pertama, sensitif terhadap kebajikan sesama manusia dan kasih terhadap ciptaan Tuhan.”  

“Marilah kita, sebagai anggota-anggota Gereja dalam semangat Paska, saling membantu antara sesama untuk hidup sebagai umat Paska, senantiasa bangga akan identiti Kristiani kita (Yohanes 13:35), komited dalam misi (Matius 15:13-16), dan yakin dalam destinasi hidup kita (Yohanes 14:6),” gesa Uskup Piong.

This Post Has One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top